Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label islam

Hikmah Di Balik Ketidaktahuan!

Sebuah Hikmah Di Balik Ketidaktahuan! Mungkin para pembaca sudah pernah membaca tulisan semacam ini, namun penulis mencoba menyegarkan kembali dengan cara penyampaian yang penulis bisa lakukan. Sebuah hikmah dari ketidaktahuan. Beberapa tahun yang lalu, ketika penulis membuka media sosial facebook. Muncul sebuah share positif di beranda penulis dengan judul “dibalik ketidak tahuan”. Kurang lebih narasinya adalah sebagai berikut: Seorang Nabi Nuh belum tahu akan terjadi banjir yang besar saat beliau diperintahkan untuk membuat perahu.   Nabi Ibrahim belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya. Nabi Musa belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya. Yg Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh dan Taat kepada Perintah Allah dan tanpa berhenti berharap yg terbaik. Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, Allah telah menyiapkan Kejutan ! SERINGKALI Allah berkehendak di detik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba

Tawakal Puncak Nikmat Tertinggi

Seringkali kita mendengar teori maupun retorika mengenai tawakal dari para penceramah. Sepertinya amat teduh dan mudah di amalkan. Namun ketika kita menghadapi musibah belum tentu semudah itu kita mengamalkan ilmu berserah diri pada Allah tersebut. Penulis sendiri pernah mengalaminya. Mungkin terlihat sepele namun ketika di hadapi lumayan nyesek juga. Suatu saat tiba-tiba layar hp penulis ngeblank. Wah dua kali saya mengalami. Alamat ganti LCD nih. Disaat uang pas pas an. Dan ada keperluan lain. Saya memutuskan untuk mengganti LCD tersebut karena untuk beli baru pun tidak cukup.  Karena handphone bagi penulis adalah alat dalam membantu berniaga. Sambil merenung penulis berfikir, sedikit nikmat menggunakan handphone  saja di ambil rasanya pusing juga. Fikiran saya melintas belasan tahun kebelakang. Mengingat dulu salah satu teman di pondok adalah korban tsunami aceh. Yang ayah, ibuk, saudara bahkan rumah nya hilang.  Namun kawan saya tersebut benar benar berusaha berse

Apa Itu Ekonomi Islam?

pengertian Ekonomi Islam Menurut Muhammad Abdul Manan, Ekonomi Islam adalah Sebuah Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial yang mempelajari mengenai masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diangkat dari nilai-nilai islam. Muhammad Abdul Manan mengatakan bahwa Ekonomi Islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap yang didasarkan pada empat bagian nyata dari pengetahuan, yaitu Alquran, sunnah, ijma dan qiyas. Ahli lain yaitu Monzer Kahf  juga mendefinisikan tentang Pengertian Ekonomi Islam. Bahwa Ekonomi Islam adalah bagian dari Ilmu Ekonomi yang mempunyai sifat interdisipliner. Dalam arti kajian ekonomi islam ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi perlu penguasaan yang baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu syariah dan ilmu pendukungnya. Bagi yang lintas keilmuan termasuk di dalamnya terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai  tool of analysis ; seperti matematika, statistik, logika, ushul fiqh. Dari pemaparan para ahli tersebut dapat dipahamk bahwa ekonomk Islam adalah

Kisah Inspiratif Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Pada masa Jahiliyah, ia dikenal dengan nama Abd Amr. Setelah masuk Islam, Rasulullah memberikan panggilan Abdurrahman bin Auf. Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah menjadikan rumah Al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia memeluk agama Islam dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq mendapatkan hidayah dari Allah. Pada awal memasuki agama Islam, Abdurrahman bin Auf juga mendapat penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Namun ia tetap sabar dan tabah. Abdurrahman ikut hijrah ke Habasyah bersama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan Quraiys.  Saat Rasulullah S