Sebuah Hikmah Di
Balik Ketidaktahuan!
Mungkin para pembaca sudah pernah
membaca tulisan semacam ini, namun penulis mencoba menyegarkan kembali dengan
cara penyampaian yang penulis bisa lakukan. Sebuah hikmah dari ketidaktahuan. Beberapa
tahun yang lalu, ketika penulis membuka media sosial facebook. Muncul sebuah
share positif di beranda penulis dengan judul “dibalik ketidak tahuan”. Kurang lebih
narasinya adalah sebagai berikut:
Seorang Nabi Nuh belum
tahu akan terjadi banjir yang besar saat beliau diperintahkan untuk membuat
perahu. Nabi Ibrahim belum tahu
akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya. Nabi Musa
belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya. Yg Mereka
Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh dan Taat kepada Perintah Allah dan tanpa
berhenti berharap yg terbaik. Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, Allah telah
menyiapkan Kejutan ! SERINGKALI Allah berkehendak di detik-detik terakhir dalam
pengharapan dan ketaatan hamba2Nya. Jangan kita berkecil hati saat spertinya
belum ada jawaban atas doa2 kita. Karena kadang kala, Allah mencintai kita dgn
cara2 yg kita tidak duga dan kita tidak suka. Allah memberi kpd kita apa yg
kita butuhkan, bukan kpd apa yg kita inginkan !! Lakukan bagianmu saja, dan
biarkan Allah mengerjakan bagianNya.
Setelah membaca kutipan tersebut.
Saya membuka Alquran dan menemukan surat Az-Zumar ayat 39 sebagai berikut:
قُلْ يَا
قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya
aku akan bekerja(pula), maka kelak kamu akan mengetahui,
Dari ayat tersebut kita hanya diperintahkan untuk taat akan
perintah Allah tentunya dalam konteks berihtiar dan mengharap ridhoNya. Hikmah akan
kita ketahui pasca usaha apa yang sudah kita ihtiarkan.
Banyak pengalaman penulis yang sungguh bagi penulis
menakjubkan dengan pengalaman menunggu “keputusan” Allah di detik akhir
pengharapan kita sebagai hamba. Penulis begitu mengingat lekat sehari sebelum
ujian skripsi karena perubahan kurikulum jumlah kumulatif SKS pun berubah. Dampaknya
berubah pula SKS total yang penulis ambil. padahal aturan lama syarat mengikuti ujian belum dirubah dan hampir saja
vonis dari kajur untuk
dibatalkan sidangnya. Namun setelah melakukan penjelasan dan usaha administrasi
serta kepasrahan kepada Allah SWT. Akhirnya skrispsi bisa dijalankan. Pengalaman
lain pun banyak yang tidak bisa di ceritakan satu persatu disni.
Pada akhir tulisan ini, mengutip surat Yusuf ayat 87 “walaa tayasuu min rauhillahi”. Marilah senantyasa kita selalu berprasangka positif
kepada Allah SWT. Usahakan apa yang harus kita usahakan, iringi dengan
kesungguhan doa. Jangan lelah menggapai RahmatNya. InsyaAllah Allah bersama
orang-orang yang bersabar.
Komentar
Posting Komentar